Kamis, 22 Juli 2010

SIAPAKAH DIRI KITA


Sebuah pertanyaan kembali muncul dibenak kita, sebagai manusia pencari jati diri.
Hal yang mudah dijawab akal, tetapi tidak mudah pada ranah kesejatian.
Apakah jawaban anda seperti jawaban anak kecil, yang hanya memberikan sebuah nama pada pertanyaan tersebut ?. Anggap saja jawabannya adalah saya si Anu, Ini, Budi atau sejenisnya yang hanya mengungkapkan sebuah nama.
Sadarkah anda bahwa nama hanya melekat kepada sebuah kepribadian. Jadi kalau ada nama sama belum tentu orangnya sama pula. Contoh si Badung yang di desa A tidaklah sama dengan si Badung di desa B.

Ada lagi jawaban terhadap pertanyaan tersebut dengan menepuk dada atau tubuh kita. Iniloh saya...
Sekali lagi yang anda tunjuk adalah badan anda yang hakekatnya hanyalah ssebuah susunan tulang dan daging beserta susunan syaraf.
Jadi Apa Dong...

Pernahkah kita menyadari, bahwa kadang kala kita tidak konsekwen antara pikiran, hati dan tubuh kita ? Itu adalah sebuah gerbang untuk pengenalan diri.

Setiap hari kita dihadapkan pada sebuah pencitraan diri dengan berfikir, berkomunikasi maupun menimbang segala sesuatu. Sedangkan malam hari kita beristirahat, bahkan dalam tidur kita, kita sudah lupa tentang diri kita sendiri.

Pikiran kita ( cipta ) masih belum sempurna untuk menjawab hakekat diri kita.
Karena pada saat tidur kita sudah hilang pikir atau kacau pikir dengan adanya ilusi mimpi.

Hati kita ( rasa ) masih juga belum lengkap untuk menjawab identitas kita jika dihadapkan pada hubungan antar manusia, karena rasa bersfifat abstrak.

Tindakan kita (karsa )juga belum lengkap untuk jawaban diatas, karena sering kali tindakan yang terdorong situasi tertentu, tidak sepenuhnya bisa mencitrakan diri kita seutuhnya.

Lalu apa jawaban yang mendekati benar ?
Disini baru terbuka tabir diri, bahwa diri kita yang terlihat dan tercermin adalah tubuh dan jiwa.
Yang dimaksud tubuh sudah jelas sekali, ibarat sebuah rumah, indah atau tidaknya langsung bisa terlihat.
Yang dimaksud jiwa adalah gabungan antara Pikiran ( cipta ), Hati ( rasa ), Tindakan ( karsa ).
Sedangkan Roh adalah hidup yang diberikan oleh sang Pencipta.

Sekarang kita bisa pahami bahwa bayi dalam kandungan belum disebut dengan sebutan "orang", karena belum memiliki jiwa ( pikiran,perasaan,tindakan )yang matang.
Sedangkan orang yang meninggal tidak disebut lagi manusia, tetapi jenasah / mayat.
Lalu orang yang berkelakuan buruk tidak disebut manusia tetapi disebut nama-nama binatang.

Yang terpenting adalah kita harus sudah bisa menyadari bahwa pencitraan diri seperti apa yang dapat membawa kita pada kehidupan sejatinya manusia.

HARMONISASI ALAM


Kembali kita sejenak melihat sekeliling kita.
Hiruk pikuk keseharian yang menuntut kita pada segala macam kesibukan. Mari kita break sebentar, masuk pada kesadaran diri, melihat dengan hati.

Apakah sudah kita menarik pelajaran yang sangat berharga dari ajaran alam ?
Sebuah kitab kuno yang terlupakan. Ya...tidak tertulis memang, tapi begitu luas terpapar dan terlupakan. Tidak memerlukan kefanatikan, tetapi yang diperlukan adalah pengertian.

Mari kita lihat, tidak ada saling protes antara terbitnya matahari pada pagi hari dan munculnya rembulan pada malam hari. Semua iklas dan teratur menurut kodratnya.
Walau serindang apapun sebuah pohon, tidak ada ranting terlalu bodoh untuk yang saling mematahkan.
Sehebat apapun badai menerpa, pohon bambu akan mengikuti iramanya,meliukan batangnya untuk mengimbangi. Kalau angin berhembus perlahan, batang bambu juga ikut bergoyang.
Selebat apaun padang rumput, tetap memberikan ruang untuk sama-sama tumbuh pada tunas baru, sama-sama mencari nafkah cahaya matahari.

Sekali lagi kita berfikir...Tuhan sangatlah bijak,dalam keheningan tetap mengajarkan hal yang sangat berharga bagi kita. Tapi kita lupa, mengatas namakannya untuk membenarkan pikiran kita. Lalu...Jika sang pencipta begitu bijak, mengapa kita tidak.

Harmonis adalah kunci yang sangat penting untuk hidup yang lebih baik.

Rabu, 21 Juli 2010

PIKIRKAN BETAPA BERUNTUNGNYA ANDA


Apakah rahasia dunia ini ?
Sering kali kita bingung pada saat kita menemukan kesialan ataupun kebuntuan dalam keseharian kita. Lalu kita mulai tidak bisa mengontrol diri dari mencemooh sampai mengkambing hitamkan kesalahan orang lain.
Sebenarnya setiap orang sadar bahwa apa yang diperbuatnya merupakan pertentangan dalam batin.
Sadarkah anda bahwa gejolak batin yang demikian berawal dari kehendak yang tidak selaras dengan kenyataan ?
Kehendak tinggi berbanding kemampuan rendah. So.. akibatnya timpang. Setelah itu uring-uringan.

Kita ini sangatlah beruntung hidup pada diminsi "jeda".
Artinya apa yang kita inginkan itu tidak serta merta terjadi pada saat itu juga.
Sangatlah lucu dan sulit dibayangkan jika apa yang kita pikirkan, sekali lagi sekedar memikirkan langsung terjadi.
Proses...itulah yang tengah terjadi. Tuhan sendiri berfirman " Demi Masa ".
Masa atau waktu adalah wadah dalam pemrosesan cita-cita atau kehendak.
Bahan bakar proses tersebut adalah kegigihan dan semangat.
Mesinya adalah rasa syukur dan ketulusan.

Sekarang pikirkan kembali, betapa beruntungnya kita dapat hidup dengan memilih dan menjalani hidup seperti yang anda harapkan.

BERHENTI SEJENAK DAN BERCERMIN


Apa makna hidup bagi anda ?
Mari kita berhenti sejenak, berfikir dan merenung. Mungkin kita selalu mengeluh, dan merasa bahwa hidup semakin berat. Tapi kenapa kita merasa miskin jika sebenarnya kita yakin bahwa kita bisa merasa kaya. Kenapa juga kita merasa buruk, jika kita bisa merasa baik.
Tuhan sang pencipta dengan segala kesempurnaannya memberikan pada kita memilih kesempatan dan jalan.
Waktu yang menyempurnakan, mengalir bersama pengalaman.
Jadi biarkan segala hal disekitar anda membisikan inspirasi beserta nafas yang anda hembuskan menciptakan semangat.
Hidup akan lebih nikmat jika.... kita bisa menikmati.
Dan hidup akan terasa sesak jika.... anda punya nafsu dan keinginan yang melampaui batasan waktu dan kemampuan anda.
Tidak salah punya angan-angan, yang salah jika angan-angan tersebut menjadi teror pisikologi bagi anda sendiri.
Cukuplah angan-angan menjadi visi kedepan, sedangkan misi kita berusaha lebih baik pada hari ini.
Biarkan besuk menjadi menjadi sparing patner yang mengasikan.

Hidup adalah pencitraan Tuhan yang ada pada diri anda.
Hargai itu, dan biarkan semua yang buruk menjadi lebih indah dengan hanya merasakan kedekatan kepada sang maha pencipta.